tentangnya part 4

    Author: Unknown Genre: »
    Rating


    Hari ini, tepat malam minggu di minggu kedua (sejak pertemuan kembali). Aku ingin sekali mengabaikan panggilannya. Aku ingin mengetahui seberapa besarnya ia menyukaiku. Aku masih belum bisa memastikan rasa suka yang ia miliki itu benar-benar sayang dan cinta. Aku ingin menguji seberapa besar ia sabar menghadapiku. Ini masih ujian, aku ingin tahu apakah ia lulus atau tidak.
    Pernah aku mengajukan tantangan padanya untuk tidak berkomunikasi selama sebulan. Tanpa berpikir terlalu lama, ia menyanggupi tantanganku dengan hukuman memberi pulsa jika sebelum masa tantangan berakhir. Yah... sepi memang. Hanya bisa melihat kabarnya dari fb. Bahkan disaat-saat itu juga (masa tantangan) aku selalu bercerita tentangnya pada 2 orang teman melalui grup rahasia. 2 temanku mendukung dan berharap apa yang aku rasakakan itu benar-benar sungguh perasaan yang berasal dari hati dan bukan perasaan kagum yang selama ini aku rasakan (entah sudah berapa orang yang kukagumi).
    Insiden tantangan itu akhirnya muncul dihari ke-9. Terjadi salah paham dari fb yang kutulis. Sehingga ia melanggar tantangan yang kubuat. Iday mengsmsku. Aku enggan untuk membalasnya dan hanya bisa mengatakannya dari status fbku. Berharap ia mengerti tapi ternyata tidak. Iday marah-marah. Aku jelas syok dan terpaksa membalas smsnya. Menulis pesan padanya, kalau ia marah aku bisa terima dan mungkin lebih baik berakhir sampai di detik itu juga hubungan kami (heh? Hubungan yang kayak apa ya? Aku sendiri bingung. TTMkah? Jiaah...). Iday tak tau kalau saat itu aku benar-benar terpukul dan menangis di atas kasur. Terisak-isak sambil membodohi sikapnya (kalau Iday sampai baca tulisan ini, tong sampah pun percuma kujadikan tempat tuk bersembunyi. Wahahaha... pasti malunya minta ampun >.<) sampai Iday menelponku pun aku enggan menjawabnya. Tak tau apa yang harus aku ucapkan. Selain itu hpnya juga lowbat, kujawab juga percuma. Kumatikan saja hpnya karna terus bergetar di samping bantalku.

    Leave a Reply