Definisi Cinta yang Rumit

    Author: Unknown Genre: »
    Rating

    Cinta itu rumit. Rumit karna ia memiliki beribu-ribu definisi yang nggak akan pernah ada habisnya untuk dibicarakan. Ibarat seperti cabang-cabang pohon-pohon yang tiap cabangnya terdapat ranting-ranting kecil. Jika kau menanyakan padaku apa sebenranya definisi cinta menurutku? Aku pasti akan berpikir lama sekali untuk menjawabnya. Yah... meski ada yang akan mengatakan kalau cinta itu indah, membuat hati bahagia, kau akan berubah seperti orang gila, dan lain-lain. 

    Tetapi, kata cinta tidak juga tidak luput dari kata “tapi”. “Tapi” yang merupakan kekurangan yang dimiliki oleh cinta itu sendiri. Ia seakan tidak sempurna seperti hidup manusia. Tak sempurna yang berarti cacat jika tak bisa untukbenar-benar mengetahui arti sebenarnya. Keburukan-keburukan definisi cinta seperti cinta itu menyakitkan, cinta itu bisa bikin bunuh diri, bisa bikin nangis berhari-hari sampai tak peduli pada dirinya sendiri, atau bisa juga cinta itu ibarat benalu yang menempel pada inang. Yang amat mencintai inang tapi ia tak peduli pada keberadaan inang jika inang itu tak lagi berguna untuknya.

    Banyak diluar sana yang dengan gampangnya mengungkapkan kata cinta. Kadang ada pula yang mengagung-agungkannya. Hello... cinta itu tidak segampang itu. Huf... aku sendiri bingung untuk mendefinisikannya.

    “aku cinta kamu karena...,”
    a.       Kamu cantik.
    b.      Kamu ganteng.
    c.       Kamu kaya.
    d.      Kamu melebihi segala-galanya.

    Poin yang paling buruk dari jawaban di atas adalah poin pada jawaban D. hello... memang Allah yang menciptakanmu mau dikemanain kalau kamu (ceweknya atau cowoknya) menganggap orang yang kamu cintai itu segala-galanya. Emang dia yang ngasih rejeki? Emang dia yang ngasih kehidupan ke kamu? Huh... bukan toh. Kalau ada yang sampai ngejawab poin D, terlalu deh. Ckckck...

    Well, ada juga yang pernah berkata seperti ini  “aku mencintaimu karena Allah. Aku mengharapkan ridho Allah darimu. Aku mengharapkan cinta Allah dimana kamu sebagai perantaranya.” (aku pernah dengar dan baca kalimat seperti ini, tapi lupa darimana sumbernya. Maaf ya! Kalau ada yang dilebih-lebihkan) aku juga pengen ngucapin kalimat ini pada orang yang nanti menjadi pendampingku. Tapi oh tapi (nggak pernah luput dari kata “tapi”) agak susah untuk mengatakannya. Apalagi mengucapkannya ada sangkut pautnya sama Allah. Ini pasti berat. Tau sendiri kalau malaikat pencatat amal baik buruk nggak pernah absen dengan apa yang kita perbuat. Kalau sampai ngucapin kalimat itu tadi, entah apa yang akan terjadi. Yang pasti bakal dicatat.

    Yang bisa aku lakukan saat ini adalah aku mencintai diriku, saudaraku, ortuku, sohibku. Cinta dari hal-hal terkecil yang berada disekitar yang pada akhirnya berkembang luas mencapai beberapa lingkup. Sudah kubilang, ‘kan. Kalau definisi cinta itu luas dan ribet. Lebih ribet dari ilmu IPA. Eh, bener nggak sih?

    Leave a Reply