Tika, aku pengen bilang klau aku sayang sama tika.., :)
Itu dari lubuk hatiku yg paling dalam..,
Iya, tika., aku bisa ngerti ko.., gpp tika.,
klo tika perlu waktu buat itu..,
skarang aku bisa lebih tenang, karna aku udh
ngungkapin rasa hatiku ke tika..,
Iya, akan
menunggu hari itu tiba..
Aku ga
bakalan capek tuk nunggu tika.., karna aku tulus.., J
Aku rasanya
mendadak berubah jadi manekin ketika membaca 3 kalimat di atas. Jantung seperti
mau loncat. Kepala mendadak berputar-putar. Paru-paru seperti diisi udara dua
kali lipat dari biasanya. Hampir sesak karena kepenuhan.
Senang atau
tidakkah aku saat itu jika ada orang yang bertanya. Aku akan menjawab, “nggak
tau.”(sambil senyum-senyum nggak jelas pasti jawabnya). Kebanyakan orang bilang, kalau ada seseorang yang
mengungkapkan perasaan seperti ini pada orang yang disukainya, otomatis kerja
jantung menjadi cepat alias berdetak-detak kencang. Entah itu yang mengutarakan
perasaannya atau bisa juga yang menerima perasaannya. Trus gimana dengan aku?
Aku nggak ngerasain itu. Malahan yang aku rasain seperti paru-paruku penuh
diisi udara. Ibarat kata seperti ingin terbang (baca : balon).
Ada juga yang
bilang kalau ada orang yang seneng sama kita, kita bisa jadi diri yang berbeda.
Senyum-senyum sendiri, kalau memandang foto orang yang kita sukai, hampir nggak
ngedipin mata (nggak tau itu nggak ngedipin matanya berapa lama). Yang
jelas aku... yah nggak gitu-gitu jika. Perih tau kalau nggak ngedipin mata.
Asal jangan keseringan. Kalau keseringan antara kelilipan atau tipe kegatelan.
Idiih... amit-amit (hoaxs, pengen muntah).
Well, aku akan
menceritakan sedikit tentang orang yang ngutarain perasaannya padaku. Aku
memanggilnya Iday. Nama panggilan yang cukup keren yang aku berikan untuknya.
Entahlah, apa dulu pernah ada juga yang memanggilnya seperti itu. Tapi aku
merasa suka dengan nama panggilannya itu. Mungkin, belum banyak nama panggilan
seperti itu. Aku orangnya memang pengen berbeda dari yang lain.
-bersambung...